HUBUNGAN ANTARA DEBIT BANJIR RANCANGAN HASIL ANALISIS FREKUENSI DAN DEBIT BANJIR RANCANGAN BERDASARKAN HIDROGRAF SATUAN1)

Oleh :Badrul Munir2)

INTISARI

Ada banyak metode dalam menghitung debit banjir rancangan, diantaranya  dengan pencatatan banjir maksimum terukur, rumus empirik, cara rasional, regional flood analyis dan pendekatan statistik dengan analisis frekuensi. Salah satu metode yang sering digunakan untuk menghitung debit banjir rancangan yaitu dengan hidrograf satuan dan analisis frekuensi. Dari metode tersebut tentunya menghasilkan debit banjir rancangan yang berbeda karena proses hitungan debit banjir rancangan didasarkan pada data yang berbeda. Sehingga perlu dikaji dari kedua metode tersebut terhadap ketelitian hitungan debit banjir rancangan. Jika debit banjir rancangan yang dihasilkan dari hirograf satuan terlalu besar dari pada hitungan analisis frekuensi, maka debit banjir rancangan yang over estimated, namun sebaliknya debit banjir rancangan hidrograf satuan terlalu kecil dari hitungan analisis frekuensi, debit banjir rancangan menghasilkan perancangan yang under estimated.

Pada penelitian ini digunakan data sekunder (AWLR dan ARR) dan data hujan harian selama 10 tahun yang di dapat pada pengamatan di daerah Waduk Wonogiri yang terdiri dari sub DAS Alang, sub DAS Keduang, sub DAS Temon dan sub DAS Wuryantoro. Analisis ini mengkaji besarnya kesalahan relatif dari hitungan debit banjir rancangan dari hitungan metode hidrograf satuan dan metode analisis frekuensi. Debit banjir rancangan hasil hitungan analisis frekuensi dijadikan acuan, untuk menghitung besarnya kesalahan relatif yang terjadi dari hitungan metode hidrograf satuan. Besarnya kesalahan relatif diukur dari ketelitian debit banjir rancangan hasil hitungan hidrograf satuan terhadap debit banjir rancangan acuan.

Hasil analisa memperlihatkan bahwa sub DAS Alang, sub DAS Keduang, sub DAS Temon dan sub DAS Wuryantoro dari hitungan menghasilkan variasi pola penyimpangan yang berbeda - beda pada beberapa kala ulang yang telah ditetapkan. Dari hitungan debit banjir rancangan pada sub DAS yang dihitung dengan menggunakan metode hidrograf satuan menghasilkan debit banjir rancangan yang lebih kecil besarnya dibandingkan debit banjir rancangan dengan metode analisis frekuensi. Besar kecilnya debit banjir pada hitungan kedua metode mempengaruhi besar kecilnya kesalahan relatif. Sehingga debit banjir rancangan pada sub DAS Alang, sub DAS Keduang, sub DAS Temon dan sub DAS Wuryantoro yang ditinjau, mempunyai kecenderungan debit banjir rancangan yang under estimated pada beberapa kala ulang rendah maupun sedang.


0 komentar:

Post a Comment